Demam adalah temperatur tubuh yang tinggi, sampai 38 derajat celcius atau lebih, biasanya menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Terpapar panas juga bisa menaikkan temperatur. Saat demam, biasanya anak merasa lesu, gerah dan berkeringat. Bila anak anda meras tidak enak badan, periksalah temperaturnya (baca ‘Mengukur Temperatur Anak). Bila tinggi, turunkanlah demamnya (baca ‘Menurunkan Demam’). Demam tinggi bisa menyebabkan kejang-kejang pada anak kecil.
"Apakah demam anak anda disertai dengan sakit dibagian telinga ? jika iya, mungkin terjadi infeksi viral atau bakteri di saluran telinga bagian tengah. Dokter akan memeriksa si anak, dan bila benar, ia akan meresepkan pereda nyeri dan/atau antibiotika. Lakukan juga tindakan meredakan nyeri (cari di blog ini)."
"Apakah demam anak anda disertai dengan nafasnya yang lebih cepat dari biasanya ? jika iya, ada kemungkinan timbul infeksi dada, misalnya pneumonia (infeksi rongga dada di paru-paru). Bila membenarkan diagnosa ini, dokter akan meresepkan antibiotika dan minta dilakukan pemeriksaan sinar-X dada. Usahakan menurunkan temperaturnya (baca ‘Menurunkan Demam) dan pastikan ia banyak minum. Kadang-kadang, diperlukan rawat inap di rumahsakit."
"Beberapa infeksi virus, pilek misalnya, bisa menyebabkan batuk dan hidung berlendir. Solusinya, usahakan menurunkan demamnya dan pastikan ia banyak minum. Hubungi dokter bila timbul ruam kulit, bila si anak sulit bernafas, atau bila tidak membaik dalam 48 jam."
"Apakah demam anak anda disertai dengan batuk pilek ? apakah nafasnya berbunyi atau batuknya menyentak ? jika semua itu terjadi, mungkin ini suatu kondisi sejenis ‘croup’, yaitu tenggorokan membengkak dan menyempit akibat infeksi virus. Dokter mungkin akan memberikan penghirup kortikosteroid untuk memudahkan bernafas. Cobalah juga tindakan sendiri untuk meredakan batuk (cari artikelnya di blog ini). Bila gejala si anak sangat parah, mungkin ia perlu dirawat inap di rumahsakit untuk dipantau dan ditangani lebih lanjut."
"Bila demam anak anda diserai dengan diare (mungkin juga disertai muntah), ini mungkin akibat dari gastroenteritis, yaitu infeksi sistem pencernaan yang biasanya karena virus. Lakukan tindakan pencegahan dehidrasi dan penanganan gastroenteritis (cari artikelnya di blog ini). Bila diarenya berlangsung lebih dari 48 jam, hubugi dokter."
"Apakah demam anak anda disertai salah satu gejala berikut ; nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, mengompol walau sudah biasa menahan, urin keruh atau berbau menyengat ?. jika iya, Semua itu merupakan indikasi si anak mengalami infeksi saluran kemih. Dokter akan memeriksa contoh urinnya, bila diagnosanya benar, contoh urin akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis, dan si anak akan diberi resep antibiotika. Pada bebrapa kasus, beberapa tes lanjutan, misalnya scan ultrasonic mungkin diperlukan untuk mencari masalah yang ada kaitannya."
"Apakah demam anak anda disertai dengan tenggorokan sakit ? jika iya, faringitis atau tonsilitis, suatu infeksi tenggorokan atau tonsil adalah penyebab paling mungkin. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Dokter akan memeriksa tenggorokan si anak dan mengambil contoh jaringan tenggorokan untuk memastikan diagnosa. Dokter mungkin akan memberikan antibiotika untuk mengobati infeksinya. Anda juga bisa melakukan sendiri langkah-langkah meredakan nyeri tenggorokan si anak."
"Ketika demam, apakah anak anda baru terpapar terik matahari atau hawa panas ? jika iya, kepanasan yang menyebabkan naiknya suhu tubuh adalah sebuah kemunginan. Solusinya, usahakan menurunkan suhu tubuh si anak dengan melepas pakaiannya dan memindahkannya ke tempat yang lebih sejuk (bukan dingin). Bila suhu tubuhnya belum turun dalam waktu satu jam, ikuti langkah-langkah menurunkan demam dan hubungi dokter."
"Adakah pada demam anak anda salah satu gejala berikut : sakit kepala parah, enggan menundukkan kepala, tidak suka cahaya terang, mengantuk atau linglung,, bintik rata gelap yang tidak memudar oleh tekanan. Jika iya, ini tanda bahaya, segera bawa anak anda ke rumahsakit karena gejala-gejala tersebut mengindikasikan meningitis, yaitu peradangan selaput pembungkus otak akibat infeksi, bisa menyebabkan gejala seperti ini. Bila diduga meningitis, si anak harus segera dibawa ke rumahsakit saai itu juga, untuk mendapatkan pertolongan segera dengan antibiotika, dan mungkin memerlukan perawatan intensif."
TINDAKAN SENDIRI : Mengukur Temperatur Anak
Cara termudah mengukur temperatur anak adalah dengan termometer aural yang diletakkan di telinga. Anda juga bisa memakai termometer standar yang diletakkan di mulut atau ketiak. Jangan memasukkan termometer kaca ke mulut anak berusia di bawah 7 tahun. Untuk memperoleh angka yang tepat, tambahkan 0,6 derajat celsius ke angka hasil dari pengukuran tersebut.
TINDAKAN SENDIRI : Menurunkan Demam
Menurunkan temperatur tubuh anak anda akan membuatnya lebih nyaman dan mengurangi kemungkinan terjadinya kejang-panas (baca ‘Kejang-panas pada bayi dan anak kecil’ di blog ini). Lepaskan pakaian si anak dan berilah ia banyak minum air tawar matang. Bila usia si anak di atas 2 bulan, berikanlah parasetamol dengan dosis sesuai anjuran. Bila demamnya tidak mereda dan usia si anak di atas 6 bulan, berikan juga ibuprofen dengan dosis sesuai anjuran. Dosis kedua obat itu dapat diulang setiap 4 jam.
No comments:
Post a Comment