Thursday, April 2, 2015

DEMAMA PADA BAYI

Demam adalah temperatur tubuh yang tinggi, sampai 38 derajat celcius atau lebih. Pada bayi yang demam, dahinya akan terasa panas dan ia tampak tidak sehat serta rewel. Bila anda menduga bayi anda tidak sehat, ukurlah temperaturnya (baca tips ‘Mengukur Temperatur Bayi’), bila bayi anda demam, turunkanlah demamnya (baca tips ‘Menurunkan Demam’) jangan lupa untuk memeriksakannya ke dokter.




"Bila demam (suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius) tersebut dialami oleh bayi berusia di bawah 6 bulan kemungkinan disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, namun bisa juga karena efek dari suntikan imunisasi. Solusinya, periksakanlah segera ke dokter."

"Infeksi virus atau bakteri pada telinga bagian tengah merupakan penyebab umum naiknya temperatur seorang bayi berusia di atas 6 bulan. Infeksi telinga bagian tengah semakin mungkin bila ia baru saja pilek. Solusinya, periksakanlah ke dokter, dokter akan memeriksa dan mungkin merujuk si bayi ke rumah sakit untuk menjalani beberapa tes misalnya sinar X dan pengukuran tingkat oksigen darah. Pengobatan bisa mencakup antibiotika."

"Sebagian bayi bisa merasa tidak nyaman atau demam ringan dalam seminggu setelah diimunisasi rutin. Solusinya, ikuti saran-saran menghadapi demam setelah imunisasi (di bagian bawah artikel ini)"

"Kegerahan karena pakaian yang terlalu tebal atau udara sekitar yang terlalu panas, bisa menyebabkan demam. Solusinya, bayi tidak membutuhkan pakaian lebih tebal daripada orang dewasa pada suatu kondisi yang sama, dan akan nyaman pada temperatur ruang 15-20 derajat celcius. Tempat tidur bayi tidak boleh terletak berdekatan dengan alat pemanas ruangan. Lepaskan semua pakaian yang berlebihan dan pindahkan si bayi ke tempat yang lebih sejuk dan tidak dingain. Bila temperatur bayi tidak kembali normal dalam 1 jam, segera hubungi dokter."


PERINGATAN :
Apabila bayi anda mengalami hal sebagai berikut maka segera bawa bayi anda ke dokter.

  • Mengantuk yang tidak wajar.
  • Ruam rata merah gelap yang tidak memudar oleh tekanan.
  • Kejang-kejang yang berlangsung selama 5 menit.
  • Menolak makan selama lebih dari 3 jam ( pada bayi di bawah 3 bulan ) atau lebih dari 6 jam ( pada bayi usia di atas 3 bulan )


TIPS TINDAKAN SENDIRI : Menangani kejang-panas pada Bayi dan Anak Kecil
Kejang panas adalah serangan kejang pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, yang di picu oleh kenaikan mendadak suhu badan, seringkali di awal sakit demam. Selama kejang-kejang si anak bisa :
- hilang kesadaran
- gemetar atau menyentak-nyentak kuat
- berhenti bernafas sesaat atau bernafas dangkal, membuat kulitny tampak membiru
- mengompol maupun buang air besar di celana
- bola matanya terbalik

Kejang panas pada anak biasanya berlangsung kurang dari 5 menit, dan walupun membuat khawatir, sering kali tidak berbahaya. Sekitar sepertiga anak yang pernah mengalami kejang panas, mengalaminya lagi dalam waktu 6 bulan. Kebanyakan penderitanya tidak lagi mengalami kejang setelah berusia 5 tahun. Kejang panas jarang merupakan indikasi epilepsi di kemudian hari.

Kejang-kejang bisa dihindari dengan menahan temperatur anak tetap rendah. Bila seorang anak mengalami kejang panas, lepaskan pakaiannya yang berlebihan, redakanlah demamnya dengan mengusapkan busa yg dibasahi air suam-suam kuku, dan sediakan benda-benda empuk, misalnya bantal, di sekitarnya agar tidak terbentur.

Setelah kejang-kejangnya berlalu maka baringkanlah si anak pada posisi pemulihan, ia akan tertidur sejenak. Bila kejang-kejang berlangsung lebih dari 5 menit segera bawalah ia ke rumahsakit.


TIPS TINDAKAN SENDIRI : Mengukur Temperatur Bayi Anda
Untuk mengukur temperatur tubuh bayi, anda dapat menggunakan thermometer. Cara yang benar menggunakan termoter ialah dengan meletakkan termometer pada ketiak bayi atau menggunakan termoter aural yang di letakkan di telinga bayi, jangan pernah anda meletakkan termometer kaca di mulut bayi. Apabila menggunakan termoter yang standart maka jepitkan thermometer tersebut pada ketiak bayi selama 3 menit. Untuk hasil yang lebih akurat, tambahkan 0,6 derajat celcius pada angka penunjukan pada thermometer.


TIPS TINDAKAN SENDIRI : Demam Sesudah Imunisasi
Demam sesudah imunisasi. Sebagian bayi dan anak kecil mengalami demam ringan seusai diimunisasi. Imunisasi rutin biasanya diberikan pasa usia 2, 3, 4 dan 12-15 bulan. Bila anak anda mengalami demam setelah diimunisasi, lakukanlah saran-saran untuk meredakan demamnya. Segera hubungi dokter apabila temperaturnya naik sampai diatas 39 derajat celcius atau bila timbul gejala lain, misalnya tangisan yang melengking atau tidak wajar. Hubungi dokter juga apabila anda tidak berhasil menurunkan demamnya (baca tips ‘Menurunkan Demam’). Bila anak tampak tidak sehat setelah diimunisasi, sampaikan hal itu ke dokter atau mantri kesehatan sebelum jadwal imunisasi berikutnya. Dokter bisa memberikan anda saran cara mengatasi setiap gejala yang bisa timbul.

No comments:

Post a Comment