Monday, June 22, 2015

BATUK PADA ANAK

Batuk adalah reaksi protektif normal terhadap iritasi tenggorokan atau paru-paru. Pada bayi usia di bawah 6 bulan, batuk adalah hal yang tidak wajar dan bisa menandakan ada infeksi serius di paru-paru bila si bayi tampak tidak sehat. Pada anak yang lebih besar, kebanyakan batuk disebabkan infeksi ringan tenggorokan atau saluran pernapasan atas, misalnya pilek. Hidung berlendir bisa menyebabkan batuk, terutama di malam hari karena lendir turun melalui belakang tenggorokan dan menimbulkan iritasi. Batuk di malam hari, walaupun tidak disertai bengek, bisa merupakan gejala asma, dan harus diperiksakan bila membuat anda cemas.




"Apakah batuknya timbul mendadak dalam beberapa menit atau jam yang lalu ? Jika iya, mungkin ia tersedak benda asing, misalnya manik-manik, yang mungkin tersangkut di saluran nafas dan menyebabkan iritasi parah. Dokter akan memeriksa dan mungkin akan meminta pemeriksaan sinar X dada. Bila ada benda asing tersangkut di saluran nafas, si anak perlu di bawa ke rumahsakit untuk mengeluarkannya dengan pembiusan umum".


"Apakah batuknya anak disertai dengan lesu ? Jika iya, bronkhiolitis atau pneumonia mungkin penyebabnya. Bronkhiolitis adalah infeksi virus di saluran nafas halus di paru-paru, sedangkan pneumonia adalah infeksi rongga udara di paru-paru. Dokter akan memeriksa dan mungkin merujuk ke rumahsakit untuk menjalani beberapa tes, seperti sinar X, dan dipantau. Pengobatan bisa meliputi pemberian oksigen dan antibiotika".

"Nafas berbunyi atau terengah (terlalu cepat) pada anak-anak bisa disebabkan oleh kelainan serius di paru-paru".

"Apakah batuknya ketika si anak sedang pada kondisi berikut : malam hari, setelah berolahraga, ketika berada di udara dingin di luar rumah ? Batuk-batuk pada kondisi seperti itu mungkin disebabkan oleh asma. Periksakanlah ke dokter. Dokter akan memeriksa si anak dan meneliti nafasnya. Bila hasilnya menunjukkan asma, dokter akan meresepkan dulu obat bronkodilator, yang bisa diberikan melalui penyemprot bertekanan. Pada anak yang masih kecil, biasanya diberikan melalui masker untuk membantunya menghirup obat secara efektif".

"Apakah batuknya tidak terkendali dan disusuli dengan nafas berbunyi dan/atau batuk disertai muntah ? Mungkin ia mengidap batuk rejan (pertussis), sebuah penyakit infeksi yang menyebabkan batuk-batuk parah tak terkendali. Dokter akan meresepkan antibiotika untuk mengurangi peluang penularan infeksi ke anak lain. Bila kondisinya parah, si anak mungkin perlu dirawat di rumahsakit. Batuknya bila berlangsung sampai beberapa bulan. Batuk rejan parah, yang lebih mungkin terjadi pada anak usia di bawah 1 tahun, bisa mengakibatkan kerusakan permanen paru-paru".

"Apakah temperatur tubuhnya 38 derajat celsius atau lebih dan/atau hidungnya berlendir ? Pilek atau infeksi virus lain adalah suatu kemungkinan. Namun bila timbul ruam kulit, mungkin dia terserang campak. Hal ini semakin mungkin bila dia belum pernah diberi vaksin campak. Redakanlah sendiri demamnya (ada di blog ini) dan tanganilah pileknya serta batuknya (bawah artikel). Bila timbul ruam kulit atau belum membaik dalam 2 hari, periksakanlah ke dokter".

"Adakah salah satu gejala berikut : sering terserang infeksi telinga, suara sengau, mengorok, pendengaran berkurang ? Jika iya, mungkin terjadi pembesaran tonsil atau adenoid, yang bisa menyumbat saluran nafas. Periksakanlah ke dokter. Dokter akan memeriksa si anak dan menguji pendengaran atau merujuk ke spesialis. Pada beberapa kasus, akan disarankan pengangkatan tonsil dan/atau adenoid, walau gejalanya akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia si anak. Adenoid jarang menimbulkan gangguan pada anak usia di atas 8 tahun".

"Batuk yang disertai hidung berlendir bisa disebabkan oleh alergi rhinitis perennial. Kondisi ini adalah reaksi alergi terhadap bahan tertentu, misalnya debu rumah, bulu binatang atau spora tanaman, sehingga bisa timbul kapan saja di sepanjang tahun. Tindakan, bila bisa mengetahui pemicu alerginya, kurangilah kontak si anak dengan bahan tersebut. Antihistamin yang dijual bebas, akan bisa meredakan gejalanya. Bila hal itu tidak membantu, periksakanlah ke dokter, yang akan bisa memberikan obat pengganti".

"Lingkungan berasap dan merokok bisa mengiritasi tenggorokan dan paru-paru anak kecil, menyebabkan batuk menetap. Bila anak anda mulai merokok, bujuklah agar berhenti merokok. Semakin lama dia merokok, semakin sulit kelak menghentikan kebiasaan itu. Bila ada anggota keluarga yang masih merokok, mintalah dia merokok di luar rumah".


PERINGATAN
Segera bawa ke rumahsakit bila seorang anak batuk terus menerus dan disertai gejala-gejala berikut :

  • Mengantuk yang tidak wajar.
  • Bibir atau lidah membiru.
  • Tidak bisa berbicara atau bersuara.



TINDAKAN SENDIRI : Meredakan Batuk

Bila anak anda terserang batuk yang menjengkelkan, langkah-langkah berikut mungkin bisa membantu meredakan :

  • Berikan banyak minuman hangat.
  • Lembabkan udara kamarnya dengan menggantung handuk basah di atas pemanas atau meletakan baskom berisi air di ruangan.
  • Anak yang lebih besar mungkin berkurang batuknya di malam hari bila memakai dua atau tiga bantal berlapis.


No comments:

Post a Comment