Thursday, July 2, 2015

DIARE PADA ANAK-ANAK

Diare adalah sering mengeluarkan tinja yang lembek atau encer tidak seperti biasa. Bila diare bisa berbahaya bagi bayi, pada anak yang lebih besar hal itu tidak terlalu membahayakan. Penyebab diare pada anak-anak adalah infeksi virus pada saluran pencernaan. Pada kebanyakan kasus, pemberian obat akan kurang tepat. Menghindari makanan agar usus bisa beristirahat, dan banyak minum adalah penanganan terbaik.




"Adakah darah di tinja anak? Jika iya, suatu infeksi bakteri atau parasit di saluran pencernaan bisa menyebabkan gejala ini. Dokter akan memeriksa si anak dan mungkin meminta hasil pemeriksaan tinja terhadap kemungkinan infeksi. Bila diagnosa ini benar, dokter akan memberikan antibiotika. Jagalah kesehatan umum agar anggota keluarga lainnya tidak tertulari."

"Apakah diarenya disertai dengan lesu dan adakah salah satu gejala berikut: demam, sakit perut, muntah-muntah? Jika iya, gastroenteritis Gastroenteritis, radang di saluran pencernaan yang biasanya akibat infeksi virus, bisa menyebabkan muntah dan diare, dan bisa disertai dengan sakit perut. Tindakan, lakukan sendiri pencegah dehidrasi pada anak-anak (ada di blog ini) dan menghadapi gastroenteritis (ada di blog ini juga). Bila si anak belum juga pulih dalam 24 jam atau bila muncul gejala baru, segera periksakan ke dokter. Bila si anak terserang diare berkali-kali dalam 24 jam terakhir atau bila muncul gejala tambahan, segera periksakan ke dokter. Bila ada salah satu tanda bahaya pada "PERINGATAN" (ada di bawah artikel ini), segera bawalah ke rumahsakit."

"Kegirangan atau kecemasan menjelang sebuah peristiwa misalnya pesta atau ujian sekolah bisa menyebabkan diare pada anak yang sebenarnya sehat. Tindakan, tenangkan si anak, dan jelaskan bahwa diarenya akan lenyap setelah peristiwa besarnya berlalu atau setelah ia bisa menenangkan diri. Bila gejalanya tidak hilang dalam 3 hari, periksakanlah ke dokter."

"Pernahkah si anak mengalami diare disertai sakit perut? Jika iya, si anak mungkin mengidap penyakit Crohn atau tukak colitis. Keduanya merupakan kelainan menahun, berwujud radang kambuhan pada saluran pencernaan. Dokter akan memeriksa si anak dan mungkin meminta hasil pemeriksaan tinja terhadap kemungkinan infeksi. Si anak mungkin akan dirujuk ke rumahsakit untuk menjalani beberapa tes, misalnya kolonoskopi. Penanganan bisa meliputi obat anti-diare, dan beberapa kasus, kortikosteroid juga diperlukan."

"Apakah diarenya terjadi setelah si anak minum susu atau makan produk olahan susu? Jika iya, intoleransi laktosa, yaitu tubuh tidak bisa mencerna laktosa (gula alam di dalam susu), mungkin penyebabnya. Kondisi ini biasanya berlangsung sementara. Periksakan ke dokter. Bila menduga hal ini karena intoleransi laktosa, dokter akan meminta hasil pemeriksaan contoh tinja untuk mendeteksi adanya gula yang tidak tercerna. Bila benar si anak mengidap intoleransi laktosa, anda perlu meminta saran ahli diet mengenai makanan yang bebas laktosa."

"Obat tertentu, misalnya antibiotika, bisa menyebabkan diare. Segera tanyakan ke dokter sebelum jadwal minum obat berikutnya, apakah hal itu bisa menjadi penyebabnya dan apakah pemakaian obat harus dihentikan dulu."

"Apakah diarenya setelah perioda sembelit, dan adakah kotoran di pakaian dalam anak? Jika iya, mungkin si anak mengalami sembelit kronis yang menyumbat rektum. Kotoran yang ada di celana si anak mungkin rembesan diare yang menerobos sumbatan, periksakan ke dokter. Awalnya mungkin dokter akan meresepkan urus-urus untuk membongkar sumbatan. Dokter mungkin juga akan menyarankan tambahan makanan berserat dalam makanan si anak. Bila menduga kondisi ini disebabkan oleh masalah fisik atau kebiasaan, dokter mungkin akan merujuk si anak ke spesialis."

"Ketidakmampuan menyerap gizi dari makanan karena suatu kelainan seperti sistik fibrosis atau penyakit kolik, yaitu rusaknya usus karena alergi, bisa menyebabkan tinja tampak pucat dan berbutir-butir. Setelah memeriksa si anak, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes awal. Penanganan akan tergantung pada penyebabnya, meliputi obat pembantu pencernaan atau diet khusus dengan penambah vitamin dan mineral. Bila diduga karena sistik fibrosis, si anak mungkin akan dirujuk ke rumahsakit untuk menjalani beberapa tes lanjutan."

"Apakah usia si anak di bawah 3 tahun, dan apakah diarenya mengandung sepotong sisa makanan? Jika iya, 'diare balita', yaitu kondisi di mana seorang anak gagal mencerna makanan, mungkin penyebabnya. Hal ini sebagian karena si anak kurang mengunyah makanan dengan baik. Hal ini tidak membahayakan, namun perlu diperiksakan ke dokter agar bisa dipastikan bahwa tidak ada infeksi."

"Ada sebagian anak yang memang biasa mengeluarkan tinja lembek yang bisa disalahartikan sebagai diare. Bila anda tidak yakin apakah tinja si anak normal, mintalah saran dokter atau mantri kesehatan terdekat."


PERINGATAN

Segera bawa ke rumahsakit bila anak anda terserang diare yang disertai salah satu gejala berikut:

  • Mengantuk yang tidak wajar.
  • Mata cekung dan/atau lidah kering.
  • Sakit perut parah yang berlangsung lebih dari 4 jam.



Intoleransi Laktosa

Ketidakmampuan mencerna gula laktosa yang terdapat dalam produk susu, disebut intoleransi laktosa. Pengidap kondisi ini akan mengalami diare dan sakit perut setiap kali minum susu atau makan makanan produk susu.


Intoleransi laktosa biasanya bersifat sementara dan bisa menyusuli suatu infeksi usus. Intoleransi laktosa permanen adalah suatu bakat, yang biasanya terjadi pada beberb keturunan asia dan afrika. Bila anda menduga mengidap intoleransi laktosa, konsultasikanlah ke dokter, yang akan melakukan pemeriksaan tinja terhadap adanya gula yang tidak tercerna. Menghindari produk susu akan mencegah timbulnya gejala dan diperlukan selama kondisinya masih berlangsung. Dokter bisa merujuk anda untuk minta saran ahli diet.


TINDAKAN SENDIRI : Mencegah Dehidrasi Pada Anak-anak

Bila seorang anak menderita diare, muntah dan/atau demam, perlu sekali memberinya banyak cairan untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi, yaitu suatu kondisi yang berpotensi membahayakan jiwa.

Cairan terbaik untuk diberikan adalah larutan oralit, yang dilarutkan dari bubuk yang dijual bebas atau dibuat sendiri dengan melarutkan 2 sendok gula dalam 200 ml air matang. Anda juga bisa memberinya jus buah encer tanpa pemanis sebagai pengganti larutan gula, namun jangan berikan susu.

Sementara gejalanya menghilang, sering-seringlah tawari anak minum, karena ia perlu minum 1-1,5 liter cairan per hari. Bila si anak muntah, segera beri ia minum untuk menggantikan hilangnya cairan. Bila si anak masih diare setelah 24 jam, periksakanlah ke dokter.

No comments:

Post a Comment