Saturday, May 9, 2015

ANAK MENGALAMI KESULITAN DI SEKOLAH

Kesulitan di sekolah terbagi dalam dua kelompok utama : yang berkaitan dengan belajar, pada satu pelajaran tertentu maupun tugas sekolah secara umum ; serta yang berkaitan dengan perilaku, termasuk kelakuan di kelas dan enggan bersekolah. Kesulitan-kesulitan semacam itu mungkin disebabkan oleh masalah emosional, gangguan fisik, atau faktor-faktor sosial, atau pun yang timbul dari masalah perkembangannya secara umum. Membahasnya bersama staf sekolah biasanya akan memperbaiki keadaan. Dokter dan layanan medis sekolah mungkin juga bisa membantu.





“Penurunan tiba-tiba prestasi sekolah tanpa sebab jelas mungkin akibat masalah fisik, misalnya berkurangnya penglihatan dan pendengaran. Pengucilan sosial atau kecemasan, misalnya takut dipermainkan teman juga mungkin jadi penyebab. Bicarakanlah hal ini dengan para gurunya, lalu periksakanlah si anak ke dokter. Tindakan, dokter akan memeriksa dan menguji pendengaran dan penglihatannya. Mungkin diperlukan beberapa tes lanjutan. Bila tidak ditemukan kelainan fisik, dokter akan meminta anda menanyakan lebih lanjut ke guru sekolahnya sebelum menyiapkan bantuan spesialis.”

“Beberapa kesulitan belajar mungkin hanya karena terlambatnya perkembangan anak, sehingga seorang anak bisa mengimbangi teman-temannya beberapa tahun kemudian. Anak-anak yang punya masalah emosional akan lebih lambat belajar, seperti juga anak yang punya masalah fisik, misalnya pendengaran kurang. Tindakan, bicarakan perkembangan anak pada gurunya, yang akan bisa membuat anda tenang. Bila si anak tampak tidak bisa mengikuti pelajaran, konsultasikan ke dokter, yang bisa meneliti perkembangan atau psikologis. Kebanyakan anak yang lambat belajar bisa terbantu dengan pelajaran tambahan. Terapi bicara dan ketrampilan juga bisa membantu. Kadang-kadang seorang anak mungkin perlu dimsukkan ke sekolah khusus.”

“Kekecewaan atas sebuah perubahan di lingkungan si anak, misalnya kelahiran adik baru atau perceraian orangtua, sering menimbulkan efek sementara pada prestasi sekolah anak. Tindaka, cobalah temukan dan atasi semua penyebab tersembunyi yang di alami si anak. Ada baiknya bila para gurunya diberitahu bila ada masalah di rumah. Bila prestasi si anak tidak membaik setelah beberapa lama serta memperoleh dukungan tambahan, periksakanlah ke dokter, yang akan bisa menyarankan bantuan lebih lanjut bila perlu, misalnya merujuknya ke klinik bimbingan anak.”

“Seorang anak yang perkembangan umumnya normal untuk usianya namun punya masalah di satu bidang, disebut memiliki kesulitan belajar spesifik. Misalnya kesulitan membaca dan menulis dikenal sebagai disleksia. Bicarakan dulu hal ini pada para gurunya, lalu periksakanlah ke dokter. Tindakan, dokter mungkin akan memeriksa anak anda untuk memastikan bahwa suatu masalah fisik (misalnya buruknya penglihatan atau penyakit yang tidak diketahui) tidak ikut menambah kesulitan si anak. Dokter anda mungkin bisa berhubungan dengan jasa kesehatan sekolah. Bekerjasamalah dengan sekolah untuk bisa mendorong anak anda sejauh mungkin. Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan dukungan ekstra dari sekolah.”

“Tidak suka ke sekolah bisa disebabkan berbagai faktor. Anak yang baru mau bersekolah mungkin akan cemas. Seorang anak bisa mengalami kesulitan dengan tugas sekolah atau takut pada guru atau murid tertentu. Bila tidak diatasi, tidak suka ke sekolah bisa berkembang menjadi mogok sekolah. Tindakan, carilah penyebab masalahnya dan bicarakan perasaan si anak dengan para guru agar mereka bisa mengawasi semua bentuk pelecahan. Jangan biarkan anak anda diam di rumah. Tergantung pada penyebab masalahnya, mungkin si anak memerlukan pelajaran tambahan atau perlu diikutkan ke klinik bimbingan anak.”

“Membolos dan beberapa perilaku antisosial lain, misalnya mencuri, lebih banyak terjadi pada remaja. Pada beberapa kasus, hal ini akibat dari pelecehan atau akibat dari pengaruh teman. Bicarakan hal ini dengan para guru. Tindakan, bila masalahnya masih menetap walau sudah dilakukan tindakan di sekolah, mungkin anda perlu membawa anak anda ke klinik bimbingan anak. Masalah perilaku yang sudah berlangsung lama mungkin sudah sulit tumbuh.”

“Perilaku buruk yang hanya berlaku di sekolah bisa disebabkan oleh beberapa masalah. Pelajaran yang terlalu gampang bisa menimbulkan bosan, sedangkan bila terlalu sulit, bisa menghilangkan minat belajar. Perilaku buruk mungkin juga disebabkan oleh penolakan terhadap otoritas. Pada beberapa kasus, perilaku yang buruk bisa disebabkan oleh tindak pelecehan. Tindakan, ajaklah si anak bicara agar terungkap penyebab masalahnya. Ada baiknya hal itu dibicarakan dengan para gurunya. Mungkin diperlukan beberapa penyesuaian tugas pelajaran agar bisa lebih mendekati kebutuhan si anak. Pada beberapa kasus, bantuan klinik bimbingan anak mungkin disarankan oleh dokter anak anda.”

PELECEHAN
Pelecehan bisa muncul dalam berbagai bentuk. Seperti jugj kekerasan fisik, hal itu mencangkup mengolok, menjuluki, menyebarkan cerita tidak enak, serta pengucilan anak dari kelompok. Hal itu terutama biasa terjadi di sekolah dasar.

Seorang anak korban pelecehan dipojokkan oleh pelaku dan bisa menjadi sangat tidak senang dan merasa tidak aman. Ia bisa menjadi tidak mau bersekolah, dan tugas sekolahnya jadi merosot. Bila anak anda dilecehkan, anda sangat perlu memberi dukungan bahwa perlakuan itu bukan salah si anak. Bangunlah kepercayaan dirinya, dan sampaikanlah hal itu ke staf sekolah. Setiap sekolah selalu mempunyai peraturan untuk tindakan pelecehan. Si pelaku pun juga memerlukan bantuan. Pada kebanyakan kasus, pelecehan adalah perwujudan dari kebutuhan perhatian. Bila anak anda pelaku, perlu anda tegaskan bahwa perilaku itu membahayakan dan tidak bisa diterima, sambil anda mencoba mencari penyebabnya.


DISLEKSIA
Disleksia adalah 'kesulitan dengan kata-kata'. Tanda-tanda awalnya meliputi kesulitan belajar membaca, menulis dan mengeja. Disleksia tidak berkaitan dengan kecerdasan. Bila menduga anak anda menderita disleksia, bicarakanlah hal itu dengan guru dan dokter anak. Mereka akan bisa mengadakan penelitian pada anak anda dan mengusahakan dukungan seperlunya.

Anak yang menderita disleksia memerlukan kesabaran dan dukungan ekstra ketika belajar membaca.

No comments:

Post a Comment