Tuesday, August 4, 2015

PUBERTAS PADA ANAK LAKI-LAKI

Masa perubahan fisik seorang anak menjadi seorang dewasa dikenal sebagai pubertas. Rata-rata anak laki-laki mengalami pubertas pada usia 12 tahun, namun pada usia 9-15 tahun sudah termasuk normal. Gejala paling awal pubertas biasanya adalah pembesaran penis dan testis. Pertanda lain pubertas mencakup kemampuan mengejakulasikan cairan sperma, tumbuhnya bulu tubuh dan wajah serta suara membesar. Pada anak laki-laki, lompatan pertumbuhan remaja cenderung tidak terjadi sampai pubertas berlangsung penuh. Kadang-kadang pubertas bisa disertai dengan pembesaran sementara jaringan dada (ada di bawah artikel ini) yang bisa menimbulkan malu namun tidak membahayakan kesehatan.





“Adakah salah satu gejala pubertas berikut : pembesaran penis dan testis, tumbuhnya bulu kemaluan, suara memberat, sering ereksi (menegang) ? jika ada, pada anak lelaki hal ini wajar karena gejala pertama pubertas akan terjadi di antara usia 9-15 tahun. Bila si anak mencemaskan tubuhnya lebih pendek dari teman-temannya, yakinkan dia bahwa tubuhnya akan segera meninggi. Lonjakan laju pertumbuhan remaja biasanya mulai di pertengahan sampai akhir pubertas.”

“Terlambatnya pubertas pada anak laki-laki, walau biasanya tanpa sebab jelas, hal ini lebih umum karena faktor keturunan dan umum dialami anak yang bertubuh pendek. Kebanyakan pubertas dimulai di usia 16 tahun.”

“Pubertas bisa mulai terlalu dini pada anak-anak. Seringkali hal ini tanpa penyebab jelas, namun pada beberapa kasus ini bisa disebabkan oleh masalah di pusat kendali hormon di otak.”

“Beberapa sakit menahun bisa menunda sementara mulainya pubertas. Tanyakan kecemasan anda ini pada dokter yang bisa menangani si anak.”

“Kerusakan di testis karena penyakit atau pengobatan di masa lalu bisa mengurangi produksi hormon pria yang diperlukan agar pubertas berlangsung. Periksakanlah ke dokter. Dokter akan memeriksa si anak dan mungkin akan meminta hasil tes darah untuk mengukur tingkat hormon. Bila perlu, dokter akan merujuknya ke spesialis.”



Perkembangan Dada pada Anak Laki-Laki
Normalnya, anak laki-laki memiliki sangat sedikit jaringan dada, namun beberapa kondisi yang bisa membuat satu atau kedua dada membesar, disebt ginaekomastia.


Cukup wajar bia ada satu atau kedua dada anak laki-laki membesar. Pembesaran ini biasanya terjadi akibat perubahan tingkat hormon tubuh di masa puber, yang bisanya akan menghilang sendiri dalam 18 bulan sampai 3 tahun.

Seorang lelaki yang kegemukan pada usia berapa pun bisa tampak seperti membesar dadanya karena adanya timbunan jaringan lemak di dinding dada. Penurunan berat badan secara berangsur akan memperkecil ukuran dadanya.

Ginaekomastia yang terjadi pada pria lansia biasanya karena efek samping obat resep, atau, kadang-kadang karena penyakit hati. Penanganan ginaekomastia tergantung pada penyebabnya, namun kelebihan jaringan ini bisa dibuang dengan pembedahan, bila diperlukan. Kanker dada bisa terjadi pada pria, walaupun jarang. Karena itulah maka setiap perubahan di dada anda harus segera diperiksakan ke dokter.

No comments:

Post a Comment