Monday, August 3, 2015

MASALAH PERILAKU REMAJA

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Gabungan efek perubahan hormonal yang dimulai pada pubertas dengan faktor-faktor psikologis dalam berkembangannya kemandirian sering menimbulkan berbagai masalah perilaku. Seorang remaja sudah jauh lebih sadar diri daripada anak-anak, dan kebutuhan untuk menyesuaikan dengan kelompok sebaya semakin menjadi penting. Kecemasan atas perubahan tubuh mereka, penampilan di sekolah, atau gaya pakaian seringkali menyebabkan canggung. Pertengkaran atau kesalahfahaman di rumah tentang pakaian, bahasa, atau sikap secara umum, adalah wajar. Pada banyak kasus, menawarkan dukungan dan pengertian tanpa banyak rewel adalah yang diperlukan si anak pada saat ini. Namun bila anda merasa si anak sudah lepas kendali dan membahayakan kesehatan mereka sendiri atau melanggar hukum, segera konsultasikan ke dokter, yang bisa memberikan beberapa saran atau merujuk ke layanan jasa pendukung khusus.




"Adakah salah satu gejala berikut: memiliki gagasan yang sangat kacau, berbicara meracau, mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, merasa dikendalikan oleh kekuatan asing? Jika ada, si anak mungkin mengidap masalah kesehatan mental serius yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan ketrampilan sosial dan pendidikan."

"Adakah dua atau lebih gejala berikut: hilang semangat, selalu tampak letih, sulit tidur, hilang nafsu makan, sulit berkonsentrasi, nilai sekolahnya merosot? Jika ada, si anak mungkin mengalami depresi. Ajaklah dia bicara untuk mencari adanya masalah tersembunyi. Tawarkan dukungan dan dorongan, dan cobalah mengurangi atau menghilangkan semua sumber stres yang bisa memperburuk keadaan. Bila si anak belum pulih dalam seminggu atau lebih, konsultasikanlah ke dokter, pada beberapa kasus, penanganan dengan obat antidepresan bisa disarankan."

"Masa remaja penuh dengan gejolak emosional. Selama murungnya berlangsung tidak terlalu lama atau tidak terlalu mendalam, tak perlu dicemaskan. Cobalah tidak terlalu mempersoalkan perilakunya. Doronglah agar si anak bisa mengungkapkan isi hatinya pada anda atau pada temannya. Konsultasikan ke dokter bila gejalanya masih terus mencemaskan."

"Apakah si anak membicarakan tentang atau terancam bunuh diri? Si anak mungkin mengalami depresi parah dan menuntut pemeriksaan medis segera. Ancaman bunuhdiri harus senantiasa dicermati, walau sudah sering dilakukan. Bila tidak ada dokter, hubungi layanan pendukung segera. Usaha bunuhdiri remaja seringkali bersifat dadakan menyusuli sebuah pertengkaran keluarga atau putus pacaran. Hal seperti itu jarang menunjukkan kesungguhan keinginan untuk mati, namun si anak mungkin perlu dirawat inap di rumahsakit untuk mencegahnya mencelakai diri sendiri dan untuk memulai penanganan depresinya."

"Penyalahgunaan obat atau pelarut kimia bisa menjadi penyebab masalah perilaku anak. Ajaklah dia bicara, untuk mencari tahu apakah dia menggunakan obat atau pelarut kimia. Jelaskan bahaya penyalahgunaan obat, dan cobalah beri ia dukungan moril."

"Keengganan meneruskan pengobatan untuk penyakit menahun, misalnya diabetes melitus atau asma, adalah umum di kalangan remaja, walau sebelumnya mereka mau patuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh kekecewaannya yang harus berbeda dari orang lain atau kebutuhan untuk merasakan bisa mengatur kehidupan sendiri. Ajaklah ia bicara, namun jangan memaksa atau marah. Jelaskan bahayanya bila tidak menjalankan pengobatan seperti yang dianjurkan. Anda juga perlu menanyakan ke dokter, yang akan bisa membantu dengan juga menasehati si anak. Mungkin dokter juga akan menyarankan konseling."

"Kecemasan bisa merupakan gejala depresi. Ajaklah ia mengungkapkan isi hatinya serta tunjukkan perhatian dan pengertian anda. Bila gejalanya tidak mereda dalam 2 minggu dan tanpa sebab jelas, periksakanlah ke dokter yang bisa menyarankan konseling atau terapi keluarga.”

Kerahasiaan Pasien
Seorang remaja ungkin tidak ingin ke dokter karena takut datanya tersampaikan ke keluarga. Anda perlu menjelaskan padanya bahwa dokter terikat dengan sumpah jabatan untuk menjaga kerahasiaan. Bahkan pada anak usia di bawah 16 tahun, seorang dokter akan menjaga kerahasiaan selama ia yakin bahwa si anak tampak cukup matang dan mampu sepenuhnya membuat keputusan tentang masalah kesehatan, termasuk tentang kontrasepsi. Seorang dokter tidak boleh mengungkapkan informasipribadi pasien berusia di atas 16 tahun tanpa seijin si pasien. Satu-satunya pengecualian adalah di mana ketika informasi tersebut sangat diperlukan bagi polisi dalam kaitannya dengan tindakan kriminal serius atau untuk menjaga keselamatan orang lain.


Mengenali Penyalahgunaan Obat dan Pelarut Kimia
Sulit menemukan bukti fisik bahwa anak anda menggnakan obat terlarang, kecuali memang ia sendiri menghendakinya. Umumnya remaja pecandu akan segera memakainya begitu bisa membelinya dan akan menyembunyikan semua bukti dengan cermat. Seringkali hal itu hanya bisa diduga dari perubahan perilaku saja. Namun perlu diingat juga bahwa perilaku kebanyakan remaja memang selalu berubah-ubah, sehingga setiap perubahan bisa saja hanya bagian normal dari gejolak remaja. Walau setiap obat memiliki efek berbeda, tanda-tanda paling umum dari penyalahgunaan obat atau pelarut kimia adalah :

  • Perubahan perilaku, misalnya murung, pemarah, atau agresifitas yang tidak biasa.
  • Sering berdusta dan/ata berahasia.
  • Keletihan, mengantuk, dan limbung.
  • Nilai di sekolah merosot.
  • Kehilangan minat terhadap teman atau kegiatan yang sebelumnya disukai.
  • Perubahan pola kebiasaan tidur.
  • Ketidakmampuan menata pengeluaran uang.
  • Sering kehilangan uang atau barang.

Bila menduga anak anda menyalahgunakan obat atau pelarut kimia, pilihlah waktu yang tepat untuk mengungkapkannya. Bila si anak menyangkal atau tampak tidak bisa atau tidak mau menghentikan kebiasaannya, mintalah saran atau rujukan ke kelompok swadaya masyarakat.

No comments:

Post a Comment