Sunday, August 2, 2015

MASALAH BERAT BADAN PADA REMAJA

Anak remaja memerlukan banyak kalori daripada orang dewasa yang bekerja manual. Cepatnya penambahan tinggi badan pada remaja serta perkembangan proporsi tubuh dewasa kadang-kadang membuat anak merasa terlalu kurus atau kegemukan. Remaja adalah masa ketika para pemuda sangat sensitif terhadap penampilan diri, dan akibatnya mudah timbul berbagai masalah kebiasaan makan, misalnya anorexia nervosa.





"Adalah wajar bila berat badan susut karena sakit. Namun bila anda mencemaskan berat badannya yang terus susut atau bila anda merasa si anak terlalu kurus, periksakanlah ke dokter."

"Pertambahan tinggi badan yang sangat cepat tidak sebanding dengan penambahan berat badan.  Hal seperti ini tidak perlu dicemaskan, dan penambahan berat badan si anak akan segera menyusul penambahan tingginya dalam beberapa bulan. Namun bila anak anda tampak lesu atau bila berat badannya masih membuat anda cemas, segera konsultasikanlah ke dokter."

"Remaja yang gemuk akan menghadapi resiko obesitas di masa depan."

"Adakah salah satu gejala berikut?: sangat ingin berat badannya turun dan berdiet, terlalu kritis terhadap tubuhnya sendiri, siklus haidnya terhenti, menolak makan dan/atau menyisihkan makanan, menyalahgunakan urus-urus, diuretika, atau pil diet, menghindari kegiatan sosial karena sedang berdiet. jika ada, Anak anda mungkin menderita anorexia dan/atau bulimia (ada di bawah artikel ini). Diagnosa ini adalah kunci penting dalam penanganan kondisi yang berpotensi membahayakan jiwa ini. Konsultasikan ke dokter. Dokter akan memeriksa dan mungkin merujuk ke psikiater, atau bila perlu, merujuk si anak untuk dirawat di rumahsakit untuk diawasi dan ditangani psikiater."


Kelainan dalam Kebiasaan Makan

Usia remaja adalah masa paling sering timbul kelainan kebiasaan makan. Dua kelainan yang terbanyak adalah anorexia nervosa (tidak mau atau sangat sedikit makan) dan bulimia nervosa (menolak menambah berat badan dengan sengaja muntah atau menyalahgunakan urus-urus). Kedua kelainan, yang bisa dialami bersamaan ini, bisa menimbulkan masalah kesehatan permanen.


Anorexia Nervosa
Kelainan ini menjangkiti sekitar 1 persen remaja, terutama wanita, walau kejadian pada anak laki-laki juga semakin meningkat. Biasanya dialami para pekerja keras, berambisi kuat, serta konformis, yang biasanya terpicu oleh susutnya berat badan setelah berdiet. Berat badan pengidapnya terus susut sampai kurus kering. Kebanyakan pengidap mengalami dorongan kuat untuk kurus serta menilai diri sendiri kegemukan walau sudah sangat kurus kering. Mereka sering menutupi susutnya badan dengan mengenakan pakaian longgar dan cenderung menjadi penyendiri dan/atau berubah perilakunya, misalnya menjadi tidak mau makan bersama. Susut berat badan parah akan mempengaruhi jantung dan peredaran darah, dan pada gadis remaja bisa membuat haid terhenti. Gagal-jantung adalah suatu resiko pada tingkat yang amat rendah, sedangkan resiko bunuh diri meningkat.

Bulimia Nervosa
Bulimia juga banyak menghinggapi wanita: 3 persen wanita pernah mengalaminya. Para pengidap bulimia seringkali kurang percaya diri dan suka makan. Berat badan mereka biasanya normal namun ada saat-saat mereka makan berlebihan, lalu disusuli dengan sengaja muntah atau menyalahgunakan urus-urus atau diuretika. Mereka juga mungkin berolahraga berlebihan. Sering muntah bisa merusakkan gigi. Muntah dan penyalahgunaan obat urus-urus bisa menimbulkan ketidakseimbangan kimia tubuh yang bisa mempengaruhi organ-organ dalam, termasuk jantung.

No comments:

Post a Comment