Wednesday, June 17, 2015

MASALAH-MASALAH PENDENGARAN PADA ANAK (USIA DI ATAS 1 TAHUN)

Masalah pendengaran pada anak seringkali tidak teramati. Bila seorang anak selalu mengeraskan suara radio lebih dari seperlunya atau bila tiba-tiba prestasi belajarnya mundur, hal itu mungkin disebabkan ada masalah di pendengarannya. Masalah pendengaran pada bayi sering ketahuan pada saat pemeriksaan perkembangan rutin oleh mantri kesehatan atau dokter, namun mungkin anda lebih dulu mengamati bahwa si bayi tidak bereaksi terhadap suara atau terlambat belajar bicara selekas anak lain yang sebaya. Hal seperti itu harus diperiksakan ke dokter.




"Apakah hilangnya pendengaran di saat atau sesudah perjalanan dengan pesawat terbang ? Jika iya, barotrauma mungkin penyebabnya, yaitu gendang telinga rusak akibat perbedaan tekanan antara telinga bagian tengah dan luar, biasanya hilangnya pendengaran ini bersifat sementara. Tindakan, gejala barotrauma biasanya hilang sendiri dalam beberapa jam tanpa diobati. Namun bila hal itu menetap segera periksakanlah ke dokter. Karena barotrauma lebih mudah terjadi bila hidung si anak sedang tersumbat, selalu sediakanlah tetes-hidung dekongestan bila hendak bepergian dengan pesawat terbang di saat anak anda pilek. Bila si anak sehat, tindakan sederhana untuk mencegah barotrauma sudah cukup (baca 'Menghindari Barotrauma' di blog ini)".

"Sumbatan di tuba eustachian (saluran penghubung telinga bagian tengah dengan belakang tenggorokan) karena pilek atau alergi, bisa membuat hilang pendengaran sementara. Periksakanlah ke dokter, yang bila mendiagnosa adanya infeksi, akan menyarankan menunggu beberapa waktu sampai sembuh sendiri. Bila disebabkan oleh alergi, dokter akan meresepkan obat antialergi, misalnya antihistamin".

"Hilangnya pendengaran anak anda juga bisa disebabkan oleh sumbatan di telinga bagian luar oleh kerak-telinga atau benda asing, periksakanlah ke dokter. Dokter akan menyarankan melunakan kerak-telinga dengan tetes-telinga yang dijual bebas atau minyak zaitun selama beberapa hari. Setelah itu anda bisa membasuhnya dengan air hangat. Bila benda asing penyebabnya, dokter mungkin akan merujuk ke rumahsakit untuk mengeluarkannya".

"Adakah salah satu gejala berikut : sering terserang infeksi telinga, hidung selalu berlendir atau sering mampet, mengorok ? Jika iya, si anak mungkin mengalami kelainan cairan telinga (chronic secretory otitis media), yaitu terbentuk penumpukan cairan di telinga bagian tengah, menyebabkan pendengaran terganggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh alergi atau adenoid selalu membesar dan menyumbat tuba eustachian, yaitu saluran penghubung telinga bagian tengah dengan belakang tenggorokan. Dokter akan menguji pendengaran, yang mencakup juga timpanometri (baca 'Uji Pendengaran Pada Anak-anak') untuk mendiagnosa, dan juga menyarankan obat antialergi, misalnya antihistamin. Bila cairannya menetap, dokter mungkin akan menyarankan pengangkatan adenoid dan/atau pemasangan tabung halus melalui gendang telinga. Pada kebanyakan kasus, pendengaran bisa dipulihkan.”

"Si anak bisa mengidap kelainan pendengaran karena faktor bawaan, bisa karena ketidaknormalan pertumbuhan telinga bagian dalam atau saraf pengantar sinyal suara ke otak. Jenis gangguan pendengaran seperti ini semakin mungkin bila ada anggota keluarga yang juga mengalaminya, periksakanlah ke dokter. Dokter akan melakukan uji pendengaran (bawah artikel). Bila ditemukan gangguan pendengaran, si anak memerlukan tambahan bantuan dengan pengembangan bahasa di sekolah dan di rumah".

Kehilangan Pendengaran dan Musik Keras

Banyak anak yang lebih besar dan remaja gemar mendengarkan musik keras di panggung konser atau melalui headphone. Namun mereka harus disadarkan mengenai potensi bahayanya terhadap pendengaran mereka.

Daya pendengaran akan turun sementara setelah terpapar singkat pada bunyi musik yang keras, yang akan hilang sendiri dalam beberapa jam. Namun bila berlangsung lama dan berulang-kali, lambat-laun anak merusakkan sel-sel rambut di telinga bagian dalam yang menyalurkan sinyal suara ke otak.
Bila memakai headphone, anak suka memperkuat volume suara untuk menghilangkan suara lain dari luar, misalnya. Pendengaran bisa rusak walaupun volume suaranya tidak menyebabkan sakit, sehingga walaupun si anak berkukuh bahwa volumenya tidak terlalu keras bukanlah ukuran bahwa batas aman akan terlampaui. Salah satu pedoman yang bisa dipakai adalah bila orang lain di ruangan yang sama bisa mendengar suara dari headphone-nya, maka berarti volumenya sudah terlalu keras.


Menangani Cairan Telinga

Pada kelainan cairan telinga (chronic secretory otitis media), terbentuk penumpukan cairan di telinga bagian tengah, sehingga mengganggu pendengaran. Kondisi ini bisa ditangani secara pembedahan dengan memasang pembuluh plastik halus (disebut grommet) di gendang telinga. Grommet memungkinkan udara masuk ke telinga bagian tengah dan mengalirkan cairan keluar. Grommet dibiarkan terpasang dan biasanya lepas sendiri dalam 6-12 bulan. Gendang telinga akan pulih kembali. Walau grommet meredakan gangguan pendengaran akibat penumpukan cairan, ia tidak bisa mencegah terulangnya infeksi kembali. Operasi pemasangan grommet biasanya dilakukan di bawah pembiusan umum dalam sebuah operasi sehari, dan jarang perlu diulang.


Uji Pendengaran Pada Anak-anak

Berbagai tes pendengaran yang dilakukan di usia anak-anak adalah bagian dari pemeriksaan menyeluruh pertumbuhan anak. Jenis tes-nya tergantung pada usia si anak. Bayi baru lahir bisa diperiksa dengan tes otoakustik emissi, yaitu suara dimainkan di telinga dan sebuah sisip telinga mengukur gema yang dihasilkannya dari dalam telinga. Tes pembeda ucapan bisa digunakan untuk mendeteksi hilangnya pendengaran pada anak yang hanya memiliki kosakata sederhana. Misalnya pada uji mainan McCormick, pada si anak ditunjukkan berbagai mainan dan diminta menunjuk pasangan mainan yang bunyi namanya mirip, misalnya kunci dan kursi. Timpanometri adalah pengujian yang juga digunakan untuk orang dewasa. Pengujian ini mengukur gerakan gendang telinga akibat adanya suara, dan bisa untuk mendeteksi adanya penumpukan cairan di telinga bagian tengah. Pada usia 4 tahun, kebanyakan anak sudah bisa bekerjasama dengan sebuah bentuk sederhana audiometri, yang mengukur seberapa keras suara dari berbagai frekuensi diperlukan agar si anak bisa mendengarnya.

No comments:

Post a Comment