Saturday, June 27, 2015

MASALAH-MASALAH KEMIH PADA ANAK

Kebanyakan anak buang air kecil lebih sering daripada orang dewasa. Karena kandung kemih anak-anak lebih kecil dan kontrol otot kemihnya belum terlalu berkembang. Masalah-masalah kemih, misalnya infeksi saluran kemih, adalah umum pada anak-anak. Gejala masalah kemih pada anak-anak meliputi nyeri buang air kecil, ingin buang air kecil lebih sering dari biasa, urin keruh atau urin yang berbau menyengat. Kadang-kadang muntah dan demam tanpa sebab yang jelas juga bisa timbul akibat infeksi saluran kemih. Pada sebagian anak, infeksi saluran kemih sering disebut refluks, yaitu aliran urin berbalik ke ginjal ketika membuang air kecil, masalah-masalah kemih pada anak-anak harus segera diperiksa oleh dokter.




“Semua kondisi yang membuat kulit di sekitar kelamin meradang akan menimbulkan perih ketika berkemih. Nyerinya timbul karena kulit yang meradang terkena urin. Pada bayi dan anak-anak yang belum bisa ke kamar kecil sendiri, ruam popok adalah penyebab terbanyak radang di kulit. Pada anak yang lebih besar, infeksi kulit karena jamur, atau pada anak perempuan infeksi vulva dengan sariawan, mungkin penyebabnya. Lakukan langkah-langkah meredakan ruam popok (ada di blog ini) bila si anak belum bisa ke kamar kecil sendiri. Bila buang air kecil masih juga sakit setelah kulitnya sembuh atau bila si anak sudah bisa ke kamar kecil sendiri, periksakanlah ke dokter.”

“Adakah salah satu gejala berikut, dengan atau tanpa demam?: sering buang air kecil dan urin selalu sedikit, mengompol saat tidur atau di saat bangun walau sudah bisa menahan, urin berbau menyengat atau berwarna keruh? Jika ada, mungkin si anak menderita infeksi saluran kemih. Bila memungkinkan, wadahi contoh urin dalam wadah bersih, dan bawalah ke dokter untuk diperiksa. Bila dokter menduga karena infeksi, contoh urin akan dianalisis di labiratoriu, untuk memastikan diagnosa ini. Sementara itu si anak diberi antibiotika. Pada beberapa kasus, diperlukan beberapa tes lanjutan, misalnya scan-ultrasonik, untuk mencari adanya masalah yang berkaitan.”

“Adalah wajar bila seseorang menjadi sering ingin buang air kecil ketika sedang kegirangan, cemas, atau kedinginan. Bila si anak masih juga terlalu sering buang air kecil sesudah keadaan kembali normal, periksakanlah ke dokter.”

“Beberapa jenis makanan, misalnya bit, serta bebrapa jenis obat bisa merubah warna urin. Walau jarang terjadi, bisa juga perubahan warna urin menandakan adanya penyakit ginjal atau hati, atau karena adanya darah dalam urin. Bila sulit membedakan penyebabnya, konsultasikanlah ke dokter dengan membawa contoh urin si anak. Dokter akan memeriksanya terhadap adanya zat-zat yang tidak normal, termasuk darah.”

Infeksi Saluran Kemih Pada Anak-anak
Bila menduga anak menderita infeksi saluran kemih, anda perlu segera memeriksanya ke dokter dalam 24 jam. Infeksi saluran kemih pada anak-anak bisa lebih berbahaya dibandingkan dengan orang dewasa, karena bisa disertai refluks, yaitu urin berbalik ke ginjal saat anak berkemih. Bil tidak ditangani, refluks urin yang terinfeksi bisa menimbulkan parut di ginjal dan merusakkan fungsi ginjal di masa depan. Kebanyakan balita yang menderita infeksi saluran kemih perlu menjalani beberapa tes untuk menetapkan apakah terjadi refluks dan menyelidiki fungsi ginjal. Bila terdiagnosa terjadi refluks, si anak akan diberi serangkaian dosis ringan antibiotika untuk mengurangi resiko infeksi dan kerusakan ginjal susulan. Penanganan ini biasanya dihentikan setelah anak berusia 5 tahun.


Menyelidiki Infeksi Saluran Kemih Pada Anak-anak
Bila seorang anak mengalami infeksi saluran kemih, ia akan dirujuk untuk menjalani beberapa tes lanjutanuntuk memeriksa fungsi ginjal dan kandung kemih serta mencegah kerusakan akibat refluks urin ke ginjal ketika berkemih. Di banyak kasus, sudah cukup dengan scan ultrasonik saja. Prosedur yang cepat dan tidak sakit ini bertujuan untuk memeriksa bahwa ginjal dan kandung kemih berukuran normal. Pada beberapa kasus, si aanak mungkin juga memerlukan scan DMSA, suatu prosedur yang memberikan informasi ekstra tentang fungsi ginjal, dan menunjukkan apakah si anak menderita refluks kemih. Dalam pelaksanaannya, sejumlah kecil zat radioaktif yang disebut DMSA disuntikkan ke pembuluh vena. Setelah DMSA teralirkan ke sistem kemih, citra rincian ginjal bisa diambil dengan kamera sinar gamma dan disaksikan melalui monitor komputer. DMSA akan terbuang keluar bersama urin dan akan hilang dalam 24 jam. Zat ini tidak akan membahayakan si anak.

No comments:

Post a Comment